(Dailymail) |
Mereka harus berjalan sejauh tujuh mil atau sekitar 11,2 kilometer.
Ita Lismawati F. Malau
VIVAnews - Media asing kembali memotret buramnya infrastruktur di Tanah Air dan perlindungan anak-anak. Jika sebelumnya Reuters memberitakan perjuangan anak sekolah di kampung Tanjung, Lebak, Banten, kali ini Dailymail memotret di Desa Batu Busuk, Sumatera Barat.
Dalam edisi 6 November 2012, Dailymail memajang enam foto yang menggambarkan bagaimana sejumlah siswa dari kampung Batu Busuk berjalan menuju sekolah mereka. Setiap hari, sekitar 20 siswa dari desa tersebut harus berjalan sejauh tujuh mil atau sekitar 11,2 kilometer ke dari kampung ke sekolah mereka di Kota Padang.
Alih-alih malas dan bolos, mereka rajin menapaki jalan menuju sekolah termasuk harus melewati hutan. Mereka pun harus melewati jembatan yang rusak parah akibat hujan deras.
Yang tersisa dari jembatan tersebut hanya untaian-untaian kabel. Para siswa sekolah dasar dan menengah pertama tersebut harus berusaha menjaga keseimbangan saat melalui kabel-kabel yang terbentang di atas sungai.
Tak hati-hati, para siswa ini bisa terluka, tenggelam dalam arus sungai, atau bahkan nyawa melayang karena jarak kabel pijakan mereka dengan sungai tersebut cukup tinggi, 30 kaki atau sekitar 9 meter.
Sebelumnya, sejumlah siswa di Banten pun harus mempertaruhkan nyawa mereka demi bisa mengenyam pendidikan. Salah sedikit saja, mereka bisa terpeleset dan tercebur ke sungai Ciberang yang berarus deras dan dalam. Sungai ini kerap digunakan wisatawan untuk olahraga arung jeram.
Perjuangan siswa-siswa sekolah di kampung ini kemudian dibidik fotografer Reuters. Perjuangan mereka disandingkan dengan adegan berbahaya di film Indiana Jones. (umi)
Dalam edisi 6 November 2012, Dailymail memajang enam foto yang menggambarkan bagaimana sejumlah siswa dari kampung Batu Busuk berjalan menuju sekolah mereka. Setiap hari, sekitar 20 siswa dari desa tersebut harus berjalan sejauh tujuh mil atau sekitar 11,2 kilometer ke dari kampung ke sekolah mereka di Kota Padang.
Alih-alih malas dan bolos, mereka rajin menapaki jalan menuju sekolah termasuk harus melewati hutan. Mereka pun harus melewati jembatan yang rusak parah akibat hujan deras.
Yang tersisa dari jembatan tersebut hanya untaian-untaian kabel. Para siswa sekolah dasar dan menengah pertama tersebut harus berusaha menjaga keseimbangan saat melalui kabel-kabel yang terbentang di atas sungai.
Tak hati-hati, para siswa ini bisa terluka, tenggelam dalam arus sungai, atau bahkan nyawa melayang karena jarak kabel pijakan mereka dengan sungai tersebut cukup tinggi, 30 kaki atau sekitar 9 meter.
Sebelumnya, sejumlah siswa di Banten pun harus mempertaruhkan nyawa mereka demi bisa mengenyam pendidikan. Salah sedikit saja, mereka bisa terpeleset dan tercebur ke sungai Ciberang yang berarus deras dan dalam. Sungai ini kerap digunakan wisatawan untuk olahraga arung jeram.
Perjuangan siswa-siswa sekolah di kampung ini kemudian dibidik fotografer Reuters. Perjuangan mereka disandingkan dengan adegan berbahaya di film Indiana Jones. (umi)
© VIVA.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar