Herbal

Selasa, 13 November 2012

Menggugat Kondisi Pariwisata Kalbar


Pelaksanaan peringatan titik kulminasi matahari / NET
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Quo vadis pariwisata Kalbar? Kondisi pariwisata yang belum terkelola dengan baik, yang kemudian berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan lokal dan asing yang jalan di tempat bahkan menurun, menjadi satu di antara keprihatinan para pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang berkunjung ke Tribun, Sabtu (10/11).

Mereka di antaranya Ketua PHRI Kota Pontianak, Yuliardi Qamal, dan Wakil Ketua II PHRI Kalbar, Agus Suyatna. Dalam perbincangan dengan kru Tribun terungkap adanya kegelisahan di kalangan pengurus PHRI atas kondisi kepariwisataan Kalbar.
Satu lontaran menarik disampaikan Agus Suyatna. "Dikatakan tidak maju, tapi pertumbuhannya ada. Dibilang tumbuh dan berkembang, tapi pariwisatanya tidak begitu kelihatan," kata Agus yang merupakan General Manager Hotel Santika Pontianak.

Tentu Agus tidak sendiri. Kegelisahan dan "gugatan" yang sama tentu juga ada di benak Yuliardi dan para pelaku usaha lainnya di bidang perhotelan, restoran, hingga travel. Bahkan, di luar lingkup PHRI, juga kerap puncul pertanyaan: bagaimana sih pengelolaan pariwisata Kalbar ini?

Jika kita mengacu pada angka-angka statistik yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Pontianak, terlihat jumlah wisatawan mancanegara ke Kalbar pada September 2012 mencapai 1.690 orang.

Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 48,57 persen dibanding Agustus 2012. Jumlah wisman ke Kalbar pada September 2012 sangat dipengaruhi oleh jumlah wisman yang datang melalui pintu masuk Entikong, yang memberikan kontribusi sebesar 80,47 persen, dan sisanya sebesar 19,53 persen melalui pintu masuk Pontianak (Bandara Supadio).

Padahal, kalau kita mengacu pada mobilitas penumpang melalui Bandara Supadio dan Pelabuhan Dwikora Pontianak, seharusnya potensi peningkatan untuk kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara cukup memungkinkan.

Jumlah penumpang angkutan udara yang datang pada September 2012 mencapai 104.313 orang, atau naik 7,80 persen bila dibandingkan Agustus 2012.  Sedangkan jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat pada September 2012 mencapai 100.260 orang atau naik 0,34 persen bila dibandingkan Agustus 2012.

Belum lagi jumlah penumpang angkutan laut yang datang sekitar 21.519 orang dan yang berangkat mencapai 19.424 orang.

Dari sisi potensi pariwisata, sesungguhnya Kalbar memiliki banyak objek yang bisa dijual dan menjadi destinasi menarik bagi wisatawan lokal maupun asing. Mulai dari Kota Pontianak hingg ke Singkawang, dari Ketapang sampai Kapuas Hulu, tak akan ada yang menyangkal betapa besar potensi yang masih tersimpan.

Yang menjadi pertanyaan kemudian, sejauh mana potensi besar itu dikelola dan dikemas menjadi objek wisata yang memiliki nilai jual tinggi? Jangan-jangan selama ini kita hanya bangga memiliki potensi pariwisata yang besar namun tak terjamah oleh sentuhan-sentuhan profesional, sehingga tak memiliki magnet bagi para wisatawan.

Kita percaya, baik Pemprov Kalbar maupun pemkot dan pemkab, sudah punya program untuk memberdayakan potensi pariwisata di daerah masing-masing. Yang menjadi masukan kita, alangkah baiknya jika penyusunan dan pelaksanaan program-program tersebut melibatkan semua pihak yang terkait dengan dunia kepariwisataan, lalu membuat rumusan bersama yang saling bersinergi satu sama lain.

PHRI misalnya, pasti juga punya program. Demikian pula stake holder pariwisata lainnya. Jika saja semua program itu bisa diramu sedemikian rupa menjadi program bersama yang saling mendukung satu sama lain, tentu hasilnya akan lebih maksimal. (****)

Cara Cepat Hamil

Penulis : Andi Asmadi
Editor : Bowo
Sumber : Tribun Pontianak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...