Kelapa |
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim penelitian siswa Sekolah Menengah Kejuruan 1 Sayegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan bahan campuran air pendingin radiator dari air buah kelapa muda.
"Air pendingin mesin mobil yang kami campur dengan air buah kelapa muda ternyata memberikan hasil dapat menambah melambatnya pemanasan mesin,"kata ketua tim penelitian SMK 1 Sayegan, Susanto di Yogyakarta, Ahad (2/11).Siswa kelas XI tersebut mengatakan, setelah diteliti air kelapa muda memiliki kandungan elektrolit lebih besar dari air putih biasa yang menyebabkan air tersebut sulit membeku atau mendidih. Dia mengatakan telah menguji ketahanan air kelapa muda tersebut pada radiator mulai mesin mobil konvensional, Xenia dan Soluna yang hasilnya air pendingin di dalam radiator tersebut lebih lama mendidih dibandingkan tanpa campuran air kelapa muda.
Susanto mengungkapkan, fenomena tersebut dia temukan saat hendak mendinginkan air kelapa muda di dalam lemari es yang ternyata susah membeku. "Awalnya saya ingin membuat es kelapa muda lalu saya masukkan lemari es ternyata dalam satu hari penuh air kelapa muda tersebut belum membeku," katanya.
Selanjutnya, dia menambahkan, selain dapat membantu memperlambat pemanasan radiator mesin, juga dapat mengurangi polusi udara yang ditimbulkan dari sisa pembakaran mesin. "Dengan air kelapa muda juga dapat mengurangi polusi udara karena pembakaran di dalam mesin menjadi lancar," katanya.
Namun, kata dia, penemuan tersebut juga membutuhkan penelitian lebih lanjut karena penggunaan air kelapa muda terlalu banyak juga dikhawatirkan dapat menimbulkan pengaratan pada mesin. "Kami membutuhkan penelitian dan pendalaman lebih lanjut karena di dalam air kelapa muda terdapat kandungan "glukosa" yang dikhawatirkan menimbulkan pengaratan," katanya.
Dia berharap penelitian yang dilakukan bersama tim dapat dilanjutkan sehingga mampu membantu mengurangi polusi udara apabila benar-benar diterapkan. "Semoga kami bisa mengembangkan lebih lanjut supaya bisa mengurangi polusi juga karena saat ini kita sudah mengalami pemanasan global."
Tim penelitian yang terdiri atas dua siswa kelas XI yaitu Susanto dan Hintan Antoni ini merupakan peserta "Klinik Sains 2012" atau program penelitian siswa SMK se-DIY yang diselenggarakan oleh Disdikpora DIY, adapun karyanya dipamerkan di Taman Pintar, Yogyakarta pada 1-2 Desember 2012.
Redaktur: Dewi Mardiani
Sumber: Antara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar