Herbal

Sabtu, 15 Desember 2012

Menakar Kesuksesan Perang Amerika Di Afghanistan

APA PARAMETER  yang jelas untuk keberhasilan AS di Afghanistan? Letnan Jenderal David McChrystal, mantan komandan militer AS ketika  baru dua bulan ditugaskan di negara itu, mengeluarkan sebuah pernyataan yang kontradiktif.
“Ukuran keberhasilan kami bukan jumlah berapa banyak musuh yang terbunuh. Tapi jumlah rakyat Afghan yang bisa dijauhkan dari tindak kekerasan,” demikian McChrystal.

Kenyataan sebenarnya, apa yang diucapkan oleh McChrystal itu, jauh panggang dari api , karena alih-alih bisa menggusur atau membantai Taliban, bisa dipastikan korban militer AS malah terdiri dari rakyat sipil seluruhnya.

Dua tahun yang  lalu, Times mengeluarkan laporan investigasinya, bahwa kesalahan yang dilakukan oleh militer AS sudah mencapai tingkat yang signifikan dan patut dipertanyakan. Yang paling menjadi sorotan adalah pengabaian AS akan serangan terhadap wilayah yang berpenduduk padat.

Tentara AS tidak ragu untuk melemparkan bom dan memborbardir wilayah-wilayah tersebut dari darat dan udara dengan membabi buta. Tidak heran, menurut New York Times, kesalahan yang dilakukan berulang-ulang ini (hingga layak dipelajari apakah itu kesalahan ataukah memang sudah jelas strategi AS) telah membuat dukungan kepada AS semakin menipis.

Rakyat Afghanistan berada dalam titik nadir. Melihat kecenderungan keadaan sekarang, rakyat Afghan tampaknya sudah tidak peduli lagi dengan kondisi mereka sekarang—jika memang harus terlibat perang, maka mereka sudah sangat siap memerangi tentara AS di negaranya. McChyrstal mencanangkan bahwa programnya adalah membuat rakyat Afghan mendukung AS. Ia mengiming-imingi rakyat Afghan dengan keamanan di seluruh negeri.

Ini mungkin pendekatan yang cukup realistis. McChrystal telah meredefinisikan kembali efektivitas hal itu. Semua didesain di Washington, namun penerapannya di Afghanistan niscaya menemui jalan buntu, McChrystal sudah mengetahui hal itu—karena gelombang kebencian rakyat Afghan terhadap AS semakin hari semakin besar.

McChrystal yang kemudian digantikan oleh David Petraeus, sudah mencoba memenangkan perang di Afghanistan dengan memenangkan hati rakyat Afghan. Dan cara untuk memenangkan hati rakyat Afghan tidaklah sulit: AS menarik mundur semua pasukannya dari Afghan dan biarkan Afghanistan mengatur nasibnya sendiri—tidak oleh AS yang mengatur negaranya sekarang ini saja pun tengah babak-belur!


sumber : islampos.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...