Bayi Palestina @ act.or.id |
Serangan Zionis Israel ke Gaza sejak 8 Juli lalu telah menewaskan 1917 orang. Namun, jumlah penduduk Gaza tidak berkurang, bahkan bertambah. Pasalnya, dalam periode yang sama telah lahir 4500 bayi di bumi kelahiran Imam Syafi’i itu, lansir beritapopuler.com.
Perempuan di Gaza dikenal sebagai wanita paling subur di dunia. Di samping keinginan para wanita Palestina melahirkan banyak generasi baru untuk memerdekakan Palestina dan menjadi syuhada, kesuburan mereka menjadi berkah yang mengiringi cita-cita mulia tersebut. Mereka juga meyakini, anak-anak yang mereka lahirkan merupakan pengganti warga Gaza yang telah gugur akibat serangan Zionis.Haneen Al Farra, misalnya. Wanita berusia 30 tahun ini melahirkan seorang bayi perempuan satu jam setelah suaminya gugur akibat serangan udara Zionis Israel pada 1 Agustus 2014. "Bayi ini lahir untuk mengimbangi (warga Palestina) yang telah diambil oleh Israel," tutur Alfarra yang melahirkan di rumah tanpa bantuan medis.
Al Farra bukanlah satu-satunya ibu yang melahirkan di rumah tanpa bantuan medis. Serangan udara Zionis Israel yang membabi buta telah merusak rumah sakit di Gaza dan membuat jalan ke rumah sakit menjadi tidak aman. Karenanya banyak wanita hamil yang kemudian melahirkan di rumah tanpa bantuan dokter.
Selain itu, banyaknya bayi kembar yang lahir juga menjadi fenomena tersendiri yang membuat jumlah kelahiran bayi di Gaza begitu tinggi.
Di Rumah Sakit Asy Syifa Gaza City misalnya, seorang wanita Palestina melahirkan bayi kembar empat pada 30 Juli lalu. Lahirnya bayi kembar empat di tengah serangan Zionis Israel tersebut segera tersebar ke seluruh dunia setelah dokter yang menanganinya mengunggah foto bayi-bayi itu di Twitter.
Biro statistik Palestina memperkirakan, pada 2020 nanti jumlah penduduk Gaza mencapai 2,1 juta jiwa. [Beritapopuler/Bersamadakwah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar