Puluhan penerbangan dibatalkan, pabrik-pabrik dilarang beroperasi.
Kabut polusi tebal di Beijing, China (REUTERS/Jason Lee )
VIVAnews - Pemerintah kota China, melarang warga untuk keluar rumah menyusul munculnya kabut polusi tebal dalam beberapa hari terakhir. Akibat polusi juga, puluhan penerbangan dari dan menuju Beijing dibatalkan.
Diberitakan South China Morning Post, Minggu 13 Januari 2013, Pusat Monitoring Lingkungan Dewan Kota Beijing mencatat materi partikulat polusi di kota itu mencapai 700 mikrogram per kubik meter. Sementara itu, Kedubes Amerika Serikat yang memiliki pencatat sendiri melaporkan materi partikulat polusi mencapai 886 mikrogram per kubik meter.Ini jauh dari kondisi udara aman yang ditetapkan WHO yaitu 25 mikrogram per kubik meter. Pada aturan indeks kualitas udara, partikulat polusi mencapai 300-500 mikrogram per kubik meter sudah dianggap berbahaya bagi kesehatan.
Tidak hanya di Beijing, kabut tebal juga terjadi hingga kota Guiyang yang berjarak 1.400 mil. Pemerintah China menghimbau warga untuk menghindari aktivitas di luar rumah. Departemen Pendidikan Beijing juga memerintahkan dibatalkannya pelajaran olahraga di luar sekolah.
Los Angeles Times menuliskan, 25 penerbangan internasional dan domestik dari dan menuju Bandara Internasional Ibukota Beijing dibatalkan pada Minggu pagi. Penerbangan juga terganggu kabut tebal di provinsi Hebei, Yunnan, Guizhou, Zhejiang, Jiangsu, Jilin, Heilongjiang dan Sichuan.
Sky News melaporkan bahwa warga Beijing sudah biasa dengan polusi, namun kabut tebal kali ini lebih dari biasanya. Jarak pandang tidak lebih dari 150 meter, bangunan pencakar langit ibukota tidak bisa terlihat.
Saking buruknya kualitas udara, tulis Sky News, warga bisa mencium bau dan merasakan polusi di lidahnya. Pemerintah kota juga memerintahkan pabrik-pabrik dan konstruksi untuk menghentikan produksi mereka sampai kualitas udara kembali seperti semula.
VIVA.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar