ISLAM, sesungguhnya menyematkan kemuliaan dalam diri seorang wanita. Allah Subhanahu Wata’ala pun memposisikan wanita menjadi indah dan yang terindahkan. Namun sayang, banyak manusia yang lemah iman dan lemah ilmu yang justru tidak bisa menikmati dan menyadari keindahan itu dalam hati mereka.Dan inilah sebuah percakapan antara malaikat dan Allah, yang boleh jadi sesungguhnya tentang keistimewaan seorang wanita, namun terkadang lupa akan hakikat dirinya.
Ketika Tuhan menciptakan wanita Malaikat datang dan bertanya,
“Mengapa kau begitu lama menciptakan wanita Tuhan??”
Tuhan menjawab, “Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?”
“Dua tangannya mampu menjaga banyak anak, sementara pada saat bersamaan tangan itu punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan. Dan semua itu hanya dengan 2 tangan”
Malaikat menjawab dan takjub,”Hanya dengan 2 tangan? tidak mungkin!”
Tuhan menjawab “Tidak kah kau tau, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari?”
Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut, dan bertanya, “Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh? seolah2 terlalu banyak beban baginya…”
Tuhan menjawab “Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata…”
“Untuk apa?” tanya malaikat.
“Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan,, kegalauan,, cinta,,, kesepian,,, penderitaan,,, dan kebanggaan…. serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki2… ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita,” Tuhan melanjutkan.
“Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki2, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri,”
“Dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis,,,menangis saat terharu,,,bahkan tertawa saat ketakutan,.”
“Dia berkorban demi orang yang dicintainya,”
“Dia mampu berdiri melawan ketidakadilan,”
“Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang,”
“Dia girang dan bersorak saat kawanya tertawa bahagia,”
” Dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran,”
“Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya… dia tau bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka,”
“Cintanya tanpa syarat,”
“Hanya ada satu yang kurang dari wanita, dia terkadang lupa betapa berharganya dia…”
Ketika Tuhan menciptakan wanita Malaikat datang dan bertanya,
“Mengapa kau begitu lama menciptakan wanita Tuhan??”
Tuhan menjawab, “Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?”
“Dua tangannya mampu menjaga banyak anak, sementara pada saat bersamaan tangan itu punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan. Dan semua itu hanya dengan 2 tangan”
Malaikat menjawab dan takjub,”Hanya dengan 2 tangan? tidak mungkin!”
Tuhan menjawab “Tidak kah kau tau, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari?”
Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut, dan bertanya, “Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh? seolah2 terlalu banyak beban baginya…”
Tuhan menjawab “Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata…”
“Untuk apa?” tanya malaikat.
“Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan,, kegalauan,, cinta,,, kesepian,,, penderitaan,,, dan kebanggaan…. serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki2… ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita,” Tuhan melanjutkan.
“Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki2, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri,”
“Dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis,,,menangis saat terharu,,,bahkan tertawa saat ketakutan,.”
“Dia berkorban demi orang yang dicintainya,”
“Dia mampu berdiri melawan ketidakadilan,”
“Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang,”
“Dia girang dan bersorak saat kawanya tertawa bahagia,”
” Dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran,”
“Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya… dia tau bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka,”
“Cintanya tanpa syarat,”
“Hanya ada satu yang kurang dari wanita, dia terkadang lupa betapa berharganya dia…”
Diambil Dari Catatan Nandang Burhanudin
Sumber : www.islampos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar